This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 13 November 2015

Refleksi Minggu Ke-8 #04/11/2015

Setelah 2 minggu UTS kembali lagi menunaikan tugas mingguan, lanjut di struktur data. Minggu ke-8 ini kami membahas tentang array, bagaimana meng-inputkan data dari depan, belakang, meng-hapus dari depan dan belakang, berikut hasil corat coret minggu ke- 8:




Minggu, 25 Oktober 2015

Refleksi Minggu ke 5 dan 7 #07,21/10/2015

Postingan pada kali ini pertemuan di minggu ke 5 dan 7 dikarenakan minggu ke 6 tanggal 14/10/2015 libur tahun baru islam 1437 H.

Minggu ke 5:
Minggu ke 5 membahas tipe data abstrak

Tipe data abstrak  adalah menggembangkan mekanisme abstrak untuk keperluan komputasi tertentu pada level yang tinggi.

deklarasi variabel untuk memesan memory untuk int (2 byet) bisa dijumlah string
tidak bisa dijumlahkan (range data operasi)

mengkontruksikan Array 1D    

Type data Abstrak 1D
=>  instan  = sekumpulan data dengan type yang sama dapat diakses via indeks.
=> Operasi 
          -   membuat objek
          -   memasukan data
          -   geser kiri elemen array

class Array1D  //nama class
         { Array1D(); // ()  method
                        void  masukan data ();
                        void mencetak data ();
                        void geser kiri ();
                        void geser kanan ();
private:
       int A[10];

};



Minggu ke 7 
Minggu Ke 7 membahas Link list

Linked List adalah salah satu bentuk struktur data, berisi kumpulan data
(node) yang tersusun secara sekuensial, saling sambungmenyambung,
dinamis dan terbatas.
- Linked List sering disebut juga Senarai Berantai
- Linked List saling terhubung dengan bantuan variabel pointer
- Masing-masing data dalam Linked List disebut dengan node (simpul) yang
menempati alokasi memori secara dinamis dan biasanya berupa struct
yang terdiri dari beberapa field.
 

Single Linked List adalah sebuah LINKED LIST yang menggunakan sebuah variabel pointer saja untuk menyimpan banyak data dengan metode LINKED LIST, suatu daftar isi yang saling berhubungan.
Ilustrasi single LINKED LIST:


berikut catatan pada minggu ke 7 oleh patner saya Trianja Haryadi




Selasa, 06 Oktober 2015

Refleksi Minggu ke 4 #30/09/2015

Minggu ke 4 struktur  data, pada minggu ke 3 kuliah tidak ada di karnakan libur hari raya idul adha. Pada minggu ke 4 kami membahas tentang fungsi faktorial dan Array1D




Refleksi Minggu ke 1 dan 2 #09,16/09/2015

Semester 3 hari pertama masuk matakuliah Struktur data  oleh Wayhu Pujiono, M.kom selaku dosen pengampu. Pada hari pertama ini kami mengulang materi sebelumnya yaitu materi yang di pelajari di matakuliah Alpro karena Stuktur Data adalah lanjutan dari Alrpo.
berikut capture nya





terimakasih :)

Rabu, 03 Juni 2015

Refleksi Minggu ke-12 #27/05/2015

Recording (Rekaman)


Disusun oleh satu atau lebih field. Tiap field menyimpan data dari tipe dasar tertentu atau dari tipe bentukan lain yang sudah didefinisikan sebelumnya. Nama rekaman ditentukan oleh pemrogram.
Rekaman disebut juga tipe terstruktur.

contoh :
Rekaman mewakili table
Kadang kita mempunyai tabel, sebagai contoh tabel presensi mahasiswa.

No.
NIM
Nama
Hadir1
Hadir2
Hadir10
1
08018011
Adityo Wicaksono




2
08018012
Vendi Rinanto




3
08018013
Tana Raharjo





Tabel di atas dapat direpresentasikan menjadi 
Type presensi : record <
  • No       : integer
  • NIM    : string
  • Nama   : string
  • Tgl_kuliah       : array [1..10] of tanggal
 Namun, larik data akan digunakan untuk setiap entry tersebut, sehingga akan terdapat gabungan 2 tipe terstruktur yaitu :
Larik_presensi : array [1..100] of presensi
 Bila terdapat 100 mahasiswayang mengikuti kuliah

Refleksi Minggu Ke-11 #20/05/2015

Array Dua Dimensi


Misalkan matriks A berordo 2 x 3
A=  1   2   3
      -4   0  -1
Menggunakan array, setiap elemen matriks A dapat dipetakan menjadi :



kolom j=0
kolom j=1
kolom j=2
baris i=0
A[0][0] = 1
A[0][1] = -2
A[0][2] = 3
baris i=1
A[1][0]= -4
A[1][1] = 0
A[1][2] = -1


C style
#define baris 2
#define kolom 2
int matriks[baris][kolom];

C++ style
class Matriks {
private :
int baris, kolom;
int A[baris][kolom];


void baca_matriks
(int matriks[10][10], int baris, int kolom)
{   int i,j;
     for (i=0; i<baris; i++)
         for (j=0; j<kolom; j++)
           cin >> matriks[i][j];
}
*      Cara mengisi data dilakukan per baris (dengan kolom berjalan/dihabiskan lebih dulu)




Refleksi Minggu Ke-10 #13/05/2015

Sorting (Pengurutan)


  1. Usaha : mengurutkan dari data tak terurut menjadi data terurut à perlu waktu
  2. Masalah : efisiensi (peningkatan kecepatan pencarian)
  3. Metode : bubble (gelembung), insertion (penyisipan), selection (pemilihan), merge (penggabungan), quick, shell, radix, dll.
Untuk simulasi macam-macam sorting bisa liat disini.

Berikut beberapa metode sorting:

A. Bubble Sort
  • Prinsip : seperti gelembung, yang besar akan “naik”, yang kecil akan “tetap” di bawah
  • Setiap data (misalnya data pertama) akan dibandingkan dengan data yang ada di sebelahnya (dari data kedua sampai selesai) .
  • Bila data pertama tersebut lebih besar dari data yang ada pada data sesudahnya, dilakukan penukaran tempat atau posisi data.
  • Demikian, untuk data kedua sampai dengan data terakhir dilakukan dengan cara serupa.
Ilustrasi

Data awal :
[8, 4, 7, 3, 1, 2, 6, 5]
8ßà4, 4ßà3, 3ßà1
fase 1
[1, 8, 7, 4, 3, 2, 6, 5]
8ßà7, 7ßà4, 4ßà3, 3ßà2
fase 2
[1, 2, 8, 7, 4, 3, 6, 5]
8ßà7, 7ßà4, 4ßà3
fase 3
[1, 2, 3, 8, 7, 4, 6, 5]
8ßà7, 7ßà4
fase 4
[1, 2, 3, 4, 8, 7, 6, 5]
8ßà7, 7ßà6, 6ßà5
fase 5
[1, 2, 3, 4, 5, 8, 7, 6]
8ßà7, 7ßà6
fase 6
[1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 7]
8ßà7
fase 7
[1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8]

fase 8
[1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8]


void tukar (int &a, int &b)
{  int temp;
     temp = a;
     a = b;
     b = temp;
}

void buble_sort (int x[], int n)
{  int i, j;
     for (i = 0; i<n-1; i++)
         for (j = i+1; j<n; j++)
             if (x[i] > x[j]) tukar(x[i], x[j]);
}

B. Insertion Sort
  • Addalah metode pengurutan data dengan menempatkan setiap elemen data pada posisinya dengan cara melakukan perbandingan dengan data-data yang ada. Dalam pengurutan data ke dua, kemudian data yang diambil akan dibandingan dengan data-data yang ada disebuah kiri/ data sebelumnya (data-data sebelumnya data yang diambil/ jika selesai akan dilanjutkan dengan data selanjutnya).
Ilustrasi
Data awal :
[8, 4, 7, 3, 1, 2, 6, 5]
fase 1, 4 masuk
[48, 7, 3, 1, 2, 6, 5]
fase 2, 7 masuk
[478, 3, 1, 2, 6, 5]
fase 3, 3 masuk
[3478, 1, 2, 6, 5]
fase 4, 1 masuk
[13, 4, 7, 8, 2, 6, 5]
fase 5, 2 masuk
[123, 4, 7, 8, 6, 5]
fase 6, 6 masuk
[1, 2, 3, 467, 8, 5]
fase 7, 5 masuk
[1, 2, 3, 456, 7, 8]
fase 8
[1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8]


procedure insertion_sort(input/output  data:larik;
                                          input n:integer)
Deklarasi
i, j, ditangan : integer
Deskripsi
    for j ß 2 to n do
         ditangan ß data[j]
         for i ß j-1 asalkan {(i >= 0) dan (data[i] > ditangan)} do  
                 data[i+1] ß data[i]
                 i--
         endfor
         data[i+1] ß ditangan



C. Selection Sort
      Ide :
  • Diberikan sederetan kartu :[8, 4, 7, 3, 1, 2, 6, 5]
  • Langkah 1 : dicari terkecil pertama ditaruh paling kiri (pertama)
  • Langkah 2 : dicari terkecil kedua ditaruh paling kiri kedua, dst.

 Ilustrasi
Data awal :
[8, 4, 7, 3, 1, 2, 6, 5]
1 terkecil, 8ßà1
fase 1
[1, 4, 7, 3, 8, 2, 6, 5]
2 terkecil, 4ßà2
fase 2
[1, 2, 7, 3, 8, 4, 6, 5]
3 terkecil, 7ßà3
fase 3
[1, 2, 3, 7, 8, 4, 6, 5]
4 terkecil, 7ßà4
fase 4
[1, 2, 3, 4, 8, 7, 6, 5]
5 terkecil, 8ßà5
fase 5
[1, 2, 3, 4, 5, 7, 6, 8]
6 terkecil, 7ßà6
fase 6
[1, 2, 3, 4, 5, 67, 8]
7 terkecil, tetap
fase 7
[1, 2, 3, 4, 5, 6, 78]

fase 8
[1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8]



Procedure minimum(input A : larik; dari, n : integer; output tempat : integer)
{ mencari tempat di mana elemen terkecil ditemukan}
Deklarasi
i, min : integer
Deskripsi     
     min ß A[dari];
     tempat ß dari;
     for i ß dari+1 to n do
         if A[i] < min then
              min ß A[i];
              tempat ß i;
         endif
     endfor


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More